Pada kendaraan energi baru, desain busbar tembaga berbeda secara signifikan dari busbar tembaga tradisional, terutama tercermin dalam struktur fleksibelnya.
Karena getaran yang dihasilkan oleh mobil selama pengoperasian,busbar tembaga pada kendaraan energi baruperlu mengadopsi struktur fleksibel untuk mengurangi potensi kerusakan pada sel baterai dan komponen listrik lainnya yang disebabkan oleh getaran ini. Busbar tembaga bertumpuk, juga dikenal sebagai busbar tembaga laminasi atau konektor foil tembaga, adalah solusi interkoneksi kelistrikan yang efisien dan andal yang biasa digunakan pada kendaraan energi baru.
Busbar tembaga laminasiterdiri dari beberapa lapisan foil tembaga berbentuk strip atau lembaran tembaga, yang kedua ujungnya ditekan dan dilas menggunakan mesin las difusi polimer untuk membentuk sambungan keras. Bagian tengahnya tetap fleksibel dan mudah ditekuk dan dipelintir.
Desain ini memungkinkan busbar tembaga laminasi secara efektif menyerap dan menyebarkan energi getaran selama pengoperasian kendaraan, sehingga meningkatkan keselamatan berkendara kendaraan secara keseluruhan.
Mari kita pahami perbedaan antara busbar tembaga kendaraan energi baru dan busbar tembaga tradisional.
1. Lingkungan penggunaan:Busbar tembaga untuk kendaraan energi baruterutama digunakan untuk paket baterai, pengontrol motor, dll. pada kendaraan listrik, sedangkan busbar tembaga tradisional terutama digunakan untuk peralatan listrik umum seperti lemari distribusi, switchgear, dll.
2. Kinerja: Busbar tembaga untuk kendaraan energi baru harus memiliki konduktivitas listrik yang baik, konduktivitas termal, ketahanan terhadap korosi, dan tingkat tekukan dan kekuatan mekanik tertentu untuk memenuhi persyaratan kendaraan listrik di lingkungan yang keras seperti arus tinggi, tegangan tinggi, dan suhu tinggi. Persyaratan kinerja untuk batangan tembaga tradisional relatif rendah.
3. Proses manufaktur: Busbar tembaga untuk kendaraan energi baru memiliki proses manufaktur yang berbeda karena lingkungan penggunaan khusus dan persyaratan kinerjanya. Misalnya, busbar tembaga untuk kendaraan energi baru biasanya perlu diproduksi melalui proses pemotongan, pembengkokan, stamping, dan proses lainnya dengan presisi tinggi untuk memastikan keakuratan dan kualitasnya. Proses pembuatan batangan tembaga tradisional relatif sederhana.
4. Pemilihan bahan baku: Busbar tembaga untuk kendaraan energi baru biasanya memilih bahan baku tembaga dengan kemurnian tinggi dan konduktif tinggi untuk memenuhi persyaratan penggunaan kinerja tinggi. Pemilihan bahan baku busbar tembaga tradisional relatif fleksibel, dan bahan tembaga yang berbeda dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan sebenarnya.
Singkatnya, perbedaan utama antarabusbar tembaga kendaraan energi barudan busbar tembaga tradisional terletak pada lingkungan penggunaan dan persyaratan kinerjanya, yang juga menentukan perbedaannya dalam proses manufaktur dan pemilihan material.